LampuHijau.co.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai pidato perdana Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 23 September mendatang akan menjadi momentum strategis Indonesia mempertegas peran globalnya.
“Pidato ini bukan sekadar seremoni diplomatik, tetapi pernyataan strategis Indonesia di panggung global. Prabowo akan mengusung nilai-nilai Nusantara seperti keseimbangan, kemandirian, dan solidaritas sebagai fondasi diplomasi dan perdamaian internasional,” ujar Dave dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (28/8).
Baca juga : Merdeka Sinyal: Menyalakan Semangat Indonesia dari Pelosok 3T
Menurut Dave, kehadiran Presiden Prabowo menandai keberanian Indonesia tampil bukan hanya sebagai pendengar, melainkan penyumbang gagasan dalam pembentukan tatanan dunia baru.
“Demokrasi yang sehat tidak berhenti di dalam negeri, tetapi juga harus bersuara di forum internasional, menyuarakan keadilan, perdamaian, dan kemanusiaan,” tegasnya.
Baca juga : Pengamat: Swasembada Sudah di Depan Mata, Indonesia Siap Ekspor Beras
Dave menambahkan, Komisi I DPR RI siap mengawal kebijakan luar negeri yang proaktif dan berdaulat, termasuk diplomasi digital, pertahanan siber, hingga kerja sama strategis.
Sementara itu, Anggota BKSAP DPR RI Syahrul Aidi Maazat meyakini pidato Prabowo akan membawa warna baru bagi diplomasi Indonesia.
“Pidato ini akan menegaskan solidaritas kemanusiaan di tengah krisis pangan, perubahan iklim, ketidakadilan ekonomi, dan konflik geopolitik. Semua itu berpijak pada diplomasi Nusantara, yakni musyawarah, keadilan, dan keseimbangan,” ujarnya. (Asp)